Friday, March 28, 2008

Ponakan Buat Penakan


Akal dan moral Bardi, 47, rupanya sudah terlanjur jebol, sehingga tak tahu lagi batasan malu. Kalau tak puas lagi pada “pelayanan” bini di rumah, kan masih bisa cari kepuasan di luar. Lha kok dia malah menelateni Rini, 18, ponakan sendiri buat penak-penakan, mentang-mentang bisa gratis. Padahal, akibat petualangannya itu Bardi harus mendekam di sel polisi karena Rini ternyata hamil.

Tingkah polah Bardi sebagai lelaki memang memalukan, nyaris seperti kambing bandot saja. Mbak-mbeeeek maunya kawin melulu. Istri di rumah sampai capek rasanya mengimbangi libido suaminya yang terlalu tinggi. Coba bayangkan, setiap hari dia minta dilayani, bila bini menolak pasti nyap-nyap. Mending kalau hanya membanting pintu, banting istri pun bagi Bardi bukan masalah.

Istri Bardi sebetulnya cantik, tapi karena dijadikan budak nafsu suaminya, dia menjadi kurus kering macam grinting welut (belut yang dikeringkan).Kerut-kerut di wajahnya semakin banyak, sementara dadanya yang dulu penuh menantang, kini sudah seperti buah papaya yang kena penyakit. Apa lagi betisnya yang dulu mbunting padi, kini kurus menulang, mirip kaki manuk blekok mencari precil di sawah.

Karena kondisi bininya yang begitu, belakangan Bardi jadi kurang selera. Celakanya, dia kemudian mencari sasaran lain. Bukan pacaran lagi, melainkan mengincar ponakan sendiri, Rini, yang selama ini tinggal bersamanya. “Kalau ban, ini jenis radial Bleh, daya cengkeramnya luar biasa,” kata setan membujuk Bardi.

Asal tahu saja, gadis Rini memang cukup cantik di kelasnya. Kulitnya putih, mirip buliknya. Bodinya juga sekel nan cemekel (enak dipegang). Kalau boleh pinjam nama artis, Rini ini adalah sosok yang berwajah Desy Ratnasari, tapi berbodi Tika Panggabean. Pendek kata, enak dikekepi dan perlu!

Hari naas bagi Rini dimulai ketika buliknya pergi. Bardi yang sudah lama mengincar, merasa dapat peluang emas. Ponakan yang cantik itu pun lalu didekati, dirayu-rayu agar mau meladeni aspirasi arus bawahnya. Tentu saja Rini kaget setengah mati, masak pamannya begitu. “Rika aja kaya kuwe lik, inyong wedi diomehi bulik (Palik jangan begitu, saya takut dimarahi bulik), kata gadis yang tinggal di Jalan Pahlawan, Purwokerto (Jateng).

Iman Bardi memang terlanjur rontok, setelah setan gencar membujuk dan mempengaruhi. Bila negara adi kuasa bisa mengembargo ekonomi negara kecil, Bardi pun mengembargo Rini melalui jalur pendidikan. Katanya, bila tak mau melayani nafsunya, Rini takkan dibiayai lagi sekolahnya. Padahal cari kerja modal ijazah SMP paling-paling jadi pembantu, atau buruh pabrik.

Diembargo sekolahnya, lalu jadi pembantu atau buruh pabrik, memang sangat mengerikan bagi Rini. Dengan sangat terpaksa dia menyerahkan kegadisannya pada paman yang celamitan tersebut. Maka kejadian selanjutnya, Rini mringis kesakitan, tapi Bardi mrenges keenakan. Dia memang sudah tak peduli lagi dengan tatanan moral, biar ponakan apa salahnya buat penak-penakan.

Orang bila sedang dikuasai setan ya begitu itu, bawaannya pengin begituan melulu. Sekali dilayani, Bardi menjadi ketagihan. Lain waktu asal situasi di rumah cukup mantap terkendali, dia kembali mengajak Rini berpacu dalam birahi. Ancaman klasik selalu diberikan setelah terpuaskan hajatnya. “Jangan cerita ke mana-mana, ikuti pesan-pesan berikut ini,” begitu katanya seperti iklan teve saja.

Lima atau delapan kali sudah Bardi menodai ponakan sendiri, tak ada angka pastinya. Yang jelas, cukup seringlah. Kerena hal itu pernah dilakukan di masa subur, maka akibatnya perut Rini pun menggelembung berisi janin yang sudah berusia 6 bulan.Tentu saja buliknya bingung, kenapa ponakan bisa hamil sedangkan setahunya Rini tak punya pacar.

Awalnya ketika didesak buliknya Rini membisu saja. Tapi karena siang pagi sore selalu ditanyakan soal perutnya yang halim non PK itu, lama-lama Rini pun tak tahan. Dia lalu menyebut nama Bardi, ya pamannya sendiri. Buliknya terpekik kaget. Tapi habis itu segera melaporkan suaminya ke Polres Purwokerto. Tak perlu lagi klarifikasi segala, karena istri Bardi ini sudah hafal akan kelakuan suaminya.

2 comments:

Anonymous said...

salam perkenalan
Yunan, or usually called Shalimow. but I still have the obsession of the mountain, and I have a commitment to fully achieve the spirit of a better future. Allahu akbar.

4over18.blogspot.com said...

mo cerita seks seru (hubungan seks sedarah)
kunjungi blog:

http://4over18.blogspot.com/

ada koleksi jilbab juga dan ABG 14 tahun