Tuesday, March 18, 2008

Dendam Dalon Mertua

Sama saja rupanya, paranormal tidak identik dengan kesaktian. Meski katanya Ki Agung Pamungkas, 54 tahun, ini orang paranormal kondang, ketika dibakar gosong dan mati juga. Ini semua gara-gara ulahnya juga. Sudah punya bini empat, dia masih memacari Irma, 21 tahun, mahasiswi yang jadi pasiennya. Tentu saja Iwan, 50, ayah sigadis kalap dan main hakim sendiri.

Ini memang kisah cinta yang lumayan dramatis. Seorang gadis cantik, mau bertekuk lutut dan berbuka paha pada paranormal tua. Bahkan ketika Ki Agung sudah melepuh seluruh tubuhnya, di rumahsakit Ria Irma menunggui dengan setia bersama istri-istri yang lain. Tekadnya, begitu Ki Agung Pamungkas sembuh, dia siap menjadi istri ke-5 sang paranormal.

Terkenal dan kondangnya Ki Agung Pamungkas di kota Riau memang tak diragukan lagi. Segala penyakit yang tidak kasat mata, dia konon mampu menyembuhkan. Bahkan anak bodoh dan tolol pun di tangan Ki Agung bisa menjadi cerdas. Maka tak mengherankan, tempat prakteknya di Jalan Kutilang, Pekam Baru selalu ramai dikunjungi orang.

Irma, gadis cantik mahasiswa Akademi Perawatan di Pekan Baru, sangat tertarik akan kecanggihan ilmu Ki Agung yang belakangan tersebut. Dia yang merasa kurang pandai, berharap dengan keahlian Ki Agung bisa menjadi pintar. Pada gilirannya nanti, bila menjalani ujian semester bisa memperoleh nilai bagus. “Kalau skripsi pun bisa memproleh nilai cumlaude,” begitu dia berandai-andai.

Akhirnya secara diam-diam dia bersama seorang temannya mendaftarka diri sebagai pasien Ki Agung. Tapi entah kenapa, pada kunjungan berikutnya Irma sudah jalan sendiri tanpa membawa teman. Rupanya sudah bukan lagi hubungan pasien dan dukunnya, tapi hubungan kekasih yang tengah dimabuk kepayang.

Tak diragukan lagi, Irma memang sudah kadung jatuh cinta pada Ki Agung. Soal kepandaian di medan ujian kelak, tak dipikirkan lagi. Justru yang ada di benaknya, bagaimana agar bisa dipersunting kolektor bini yang usianya jauh lebih tua dari ayahnya tersebut. “Jadi bini ke-5 nggak apa, yang penting bisa berlaku adil pada keluarganya,” begitu prinsip Irma kemudian.

Irma tak peduli lagi akan keberatan orangtuanya. Jika Irwan menolak hubungan asmara keduanya, juga sangatlah wajar. Sebab di samping tak rela anaknya dijadikan istri ke-5, usia lelaki itu jauh lebih tua darinya. Apa kata orang nanti, masak mantunya lebih tua dari mertuanya. Memangnya di Pekan Baru sudah kehabisan stok kaum lelaki, apa?

Ki Agung lalu ditegur agar tidak mengganggu anaknya lagi. Tapi paranormal itu tak menggubris, bahkan frekeunsi percintaannya dipertajam. Tentu saja Irwan jadi marah, apa lagi anaknya makin susah dinashati. “Kamu pasti sudah kena guna-guna situa bangka itu,” maki Irwan saking kesalnya.

Amarah Irwan makin memuncak. Beberapa hari lalu dia nekad melabrak Ki Agung ke rumahnya. Tapi dinasihati bukannya sadar, bahkan menantang keributan. Bapak Irma pun jadi emosi. Bensin yang sudah disiapkan dalam botol plastik segera diguyurkan ke tubuh Ki Agung dan dilempar geretan. Belllll, dan paranormal sial itu menyelamatkan diri dengan bergulingan pakai kasur di halaman.

Hanya sia-sia saja dia menyelamatkan diri. Irwan yang sudah kalap mengejarnya dan menyiram lagi pakai bensin sehingga Ki Agung pun melepuh sekujur tubuhnya. Sementara Irwan menyerahkan diri ke polisi, paranormal malang itu ditawat di RS Tabrani, Pekan Baru. Tapi hanya sepekan dia bertahan, meski paranormal dia wasalam juga dibakar api.

No comments: