Tuesday, March 11, 2008

Cintanya Tanpa Formalin

Cinta sebagaimana tahu, kalau tanpa formalin juga tidak awet. Seperti Anita, 34 tahun, dari Pangkalpinang ini contohnya. Baru 10 tahun berumahtangga, sudah terpikat pada pemuda tetangga yang ganteng. Paling menyedihkan, ketika ditinggal pisah rumah oleh suaminya, Anita malah asyik masyuk bersama doi tetangga. David, 40 tahun, pun kalap. Istri yang sangat dicintai itu ditusuk belati hingga tewas, sedangkan Rudi, 30 tahun, lari ambil langkah seribu.

Ini juga kisah cinta yang akibat proyek Siti Nurbaya. Sekitar 10 tahun lalu, Anita telah memiliki kekasih yang sangat dicintai. Tiba-tiba muncul David yang menyatakan aspirasi arus bawahnya. Tentu saja si cewek menolak. Tapi cowok pendatang baru itu pintar. Dia segera mengadakan lobi-lobi antar fraksi, dari orangtua hingga paman dan bibi. Akibatnya, mereka saling mendukung David dan kemudian menekan Anita agar mau dipersunting David.

Nangis silakan sepanjang hari, tapi perkawinan Anita melawan David tak bisa diganggu gugat. Meski dia harus memutus tali kasihnya bersama Salim, dia Anita harus siap naik pelaminan bersama David. Sejak saat itu hari-hari penderitaan batin harus dialami. Betapapun secara lahir semuanya terpenuhi, tapi batin Anita sangat menderita. Karena dia harus “melayani” sehari 3 kali pada suami yang tidak dicintai. Sekadar untuk bisa menikmati, di kala David sibuk, Anita harus membayangkan mantan doinya!

Tapi Anita memang tak bisa lari dari kenyataan. Melihat perhatian suami dan semuanya tercukupi, lama-lama dia bisa juga menerimanya. Sebagai wanita yang sangat terbatas gerak dan langkahnya, akhirnya dia harus pasrah pada nasib. Apa lagi tiga anak telah lahir dari rahimnya, sehingga dia makin terhibur dan bisa melupakan Salim-nya yang di Lampung sana. “Jangan mengharapkan guntur di langit lalu air di tempayan ditumpahkan,” begitu kata hati nuraninya.

Anita kemudian diboyong David ke rumah baru di Jalan Jendral Sudirman, Pangkalpinang. Di sini kebahagiaan keluarga makin terasa. Anak tumbuh lucu-lucu, mobil dan rumah bagus sudah tersedia. Pakaian aneka rupa dan gaya memenuhi satu kamar. Gelang kroncong masih-masing 6 biji, akan menghias tangan kanan dan kirinya mana kala Anita pergi pesta. Pendek kata, David akan memanjakan apa yang dia suka.

Akan tetapi, ketenangan batin Anita mendadak goyah, ketika dia kenal dengan Rudi, pemuda tetangga. Betapa tidak? Wajah dan gaya lelaki itu nyaris duplikatnya Salim mantan doi. Senyumnya, gayanya berjalan, postur tubunya, semunya tak berbeda. Tiba-tiba dia membayangkan, betapa asyiknya menikmti cinta bersamanya. “Tongkrongannya saja begitu, apa lagi “tangkringan”-nya ya..,” kata batin Anita menebak-nebak.

Ternyata Rudi juga memiliki selera yang sama. Menyaksikan Anita yang cantik bak Anita Rahman penyiar TVRI Jakarta tahun 1980-an, pendulumnya langsung kontak. Putih kulitnya, sayu di matanya, bodi seksinya, semuanya sama. Apa lagi ketika tahu istri David itu memberi angin, dia mulai berani main ke rumah keluarga kaya itu. Di situlah keduanya berhaha-hihi dengan kisah dan pengalaman masing-masing.

Ikatan batin sudah ada, tinggal melanjutkan ke ikatan ranjang, kan begitu definisi selingkuh. Maka ketika rumah sepi, Anita pun mengajak Rudi masuk ke ranjangnya. Keduanya pun lalu bergulat seru. Karena jauh lebih muda, tentu saja sepak terjang Rudi sangat ruarrrr biasak. Ibarat main bola begitu, Rudi sangat mahir menggiring bola. Selain tendangannya sangat akurat, setiap tendangan penalti bolanya pasti diplintir!

Kegiatan “melintir bola” di ranjang lama-lama ketahuan juga oleh David. Tapi karena tak melihat langsung kecuali kabar selentingan, dia hanya unjuk rasa dengan cara pisah rumah beberapa minggu. Sialnya, sekian lama tidak nyetrom bini, dia pusing juga. Dia pun kembali ke rumah untuk ambil jatah kompensasi rindu. “Siapa tahu masih kebagian..,” begitu harap David.

Alangkah kagetnya dia.Tiba di rumah justru melihat istrinya sedang mesra-mesraan bersama Rudi. Emosinya terbakar. Sebilah pisau lalu ditusukkan ke dada Anita, jusss! Istrinya meninggal seketika, sementara Rudi yang mau diberi giliran, sudah kabur duluan menyelamatkan diri. David makin kacau. Melihat istri yang dicintai tanpa nyawa, dia mencoba bunuh diri dengan menyobek perut sendiri. Untung masih bisa diselamatkan warga.

Hanya mengikuti emosi, semuanya jadi mergi.

No comments: