Sunday, March 23, 2008

Anak Orang Bukan Mainan

Anak orang bukanlah anak kucing, makanya jangan dipermainkan seenaknya. Kalau seneng segera lamar ke orangtuanya, jangan hanya dinaiki motornya tanpa diurus SIM dan BPKB-nya. Nah, gara-gara melawan norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat semacam ini, Darmo, 35 tahun, terpaksa jadi urusan Polsek Kartosura (Solo).

Tongkrongan Darmo memang keren, masih lumayan muda lagi. Maka ketika dia kena penyakit mata keranjang stadium tiga, gampang saja mencari sasaran. Rata-rata cewek memang senang tipe-tipe Darmo ini. Penampilannya cukup gaul, cara berpakaian cukup trendi, ditambah pintar ngomong dan merayu cewek lagi.

Ironisnya, lelaki dari Desa Bangunharjo Kecamatan Karanglor Kabupaten Boyolali ini tak menyadari bahwa dirinya bukan lelaki bebas merdeka tanpa tanggungan keluarga di rumah. Di rumah ada satu istri yang butuh kasih sayang dan perhatian, bukannya malah kasih sayangnya diecer-ecer ke tempat lain.

Kasih sayang pada keluarga memang beda dengan kasih sayang Darman pada anak tetangga. Ya, memang belakangan dia sedang mendekati Nunik, 20 tahun, anak warga sekampungnya. Rasa pede Darmo memang kelewat tinggi, sudah tahu “kartu”-nya sudah mati di kampong itu, berani saja mendekati anak orang. “Suami kan di rumah, kalau di luar ya bujangan….,” begitu prinsipinya.

Anehnya, Nunik ngethek (senang juga) saja ketika didekati Darmo. Dia tak peduli bahwa lelaki itu sudah punya keluarga. Makin aneh pula, orangtua sigadis juga tak mencoba melarang putrinya dipacari lelaki sudah berkeluarga. Mungkin prinsipnya, anaknya dimadu tak apa, yang penting adil dalam onderdil dan meteril.

Halangan dan rintangan nyaris tak ada, sehingga Darmo pun makin berani. Sekali waktu Nunik diperlakukan sebagaimana istri sendiri, dan ternyata gadis itu mau. Maka habis itu ya keterusan, asal ada kesempatan Nunik disetrom sebagai pelampiasan nafsunya. Celakanya, ayah sigadis masih saja berlagak pilon.

Ketika sudah 6 bulan digauli tanpa ada tindak lanjutnya, ayah Nunik mendesak Darmo untuk menikahi. Dijadikan bini kedua tak masyalllah. Kala itu Darmo setuju. Tapi ketika mau minta izin prinsip dari istrinya, dia gojag-gajeg (ragu-ragu) tidak berani. Jangankan ngomong, baru membayangkan kemarahan istrinya saja, Darmo langsung mendelep tak berkutik.

Untuk seminggu dua minggu Nunik masih menunggu, tapi karepa hampir setahun tak juga ada penyelesaian ke KUA, orangtuanya jadi marah. Darmo langsung dilaporkan ke polisi Polsek Kartosuro. Tuduhannya, menyetubuhi anak orang yang bukan isrtinya, tanpa tanggungjawab. Nah, gara-gara laporan itu, Darmo kini mendekap di sel polisi. Dingin-dingin keras deh….!

No comments: