Aduh-aduh, nekadnya Juswadi, 44 tahun, sungguh nggak ketulungan. Dengan menjadi Brimob gadungan, lelaki dari Bandung ini berhasil mengencani bini orang di Cirebon sebanyak 20 kali. Padahal, pekerjaan Juswadi aslinya hanya pedagang solar eceran, lho. Tapi itulah nasib manusia, dengan penuh pede dia berani menebar “solar”-nya ke mana-mana! Apa ora hebat?
Tukang jual solar eceran di pinggir jalan, memang bukan profesi yang menggembirakan, apa lagi menjanjikan. Tapi Juswadi warga Puri Cipegaran Indah, Cimahi Kabupaten Bandung, tak bisa lain kecuali harus menekuni pekerjaan tersebut. Sebab tanpa bekerja sedapatnya, bagaimana nasib anak bininya di rumah? “Biar hina sekalipun pekerjaan itu, yang penting halal...,” begitu prinsip Juswadi pada akhirnya.
Inkam atau penghasilan Juswadi sebagai pedagang solar eceran memang lumayan. Buktinya dia mampu menabung, bahkan kemudian suka jalan-jalan ke Cirebon. Padahal mestinya, keuntungan itu daripada buat rekreasi ke luar kota segala, kan lebih baik ditabung. Lihat tuh atap rumahnya, lisplang sudah keropos dimakan rayap diantepin saja. “Apa nggak malu kalau dilihat orang?” begitu kata hati nurani Juswadi mengingatkan.
Kata hati nurani sih boleh-boleh saja, begitu. Tapi sesungguhnya, kepergian Juswadi ke Cirebon seringkali tersebut karena sedang menjalani sebuah misi. Bukan misi kemanusiaan atau kesosialan, melainkan misi......perselingkuhan! Husy, masa begitu sih? Iya, soalnya diam-diam Juswadi di Cirebon sedang punya gebedan baru. Dia adalah penyanyi kafe yang menjadi langganannya selama ini.
Aneh sebetulnya, sudah berulangkali main karaoke di kafe itu tapi Juswadi belum berhasil mendekati Yuswati, 35, wanita incarannya yang pintar menyanyi tersebut. Tapi pada kunjungan ke sekian kalinya, dengan mengenakan seragam Brimob, dia bisa kenalan dan tahu latar belakang sebenarnya wanita tersebut. “Tapi jangan salah ya Mas, aku sudah punya suami. Tuh yang nggebuk drum....,” kata Yuswati terus terang.
Haesssy, peduli amat, begitu kata batin Juswadi. Biar Yuswati sudah punya suami, asalkan dia memberi lampu hijau, baginya itu halalan tayiban saja. Dan itu pula tengara yang diperoleh Brimob gadungan tersebut. Dari sorot matanya, gerak-geriknya, Juswadi yakin bahwa penyanyi karaoke ini bisa “dijuss” wadi atau daerah rahasianya! Tinggal sekarang bagaimana melanjutkan sehingga tiba pada situasi: selanjutnya terserah Anda!
Rencana Juswadi berjalan mulus. Soalnya ketika Brimob gadungan itu mengajak jalan-jalan, Yuswati tidak menolak. Begitu juga ketika diajak masuk hotel, lagi-lagi istri penggebuk drum itu manut saja. Maka bisa ditebak apa yang terjadi di sana. Meski bukan dalam ikatan suami istri, mereka enak saja kelonan dan berhubungan intim. Dan di sinilah uniknya, mentang-mentang di kafe biasa jadi penyanyi karaoke, di hotel ini Yuswati mau juga diajak “karaoke” oleh si Brimob gadungan.
Indah ngkali ya, orang selingkuh itu. Buktinya sejak kejadian tersebut pedagang solar eceran ini rajin menebar “solar”-nya ke Cirebon. Dalam kurun waktu 6 bulan, sudah tidak kurang dari 20 kali Yuswati-Juswadi “juss-jussan” di hotel. Agar tidak dikenali atau ketemu kenalan, tempatnya berpindah dari hotel satu ke hotel lainnya. Kadang Yuswati yang boking duluan, kadang pula Juswadi yang masuk kamar dulu, sehingga Yuswati tinggal mengikuti program sistem jemput “bola”.
Ngeseks liar ala Yuswati-Juswadi tersebut lama-lama diketahui juga oleh Adam, 40, si tukang nggebuk drum. Pulang dari hotel penyanyi karakoke tersebut lau diinterogasi soal hubungannya dengan lelaki lain. Dari mulut Yuswati kemudian tersebut nama Juswadi, yang ngakunya berpangkat Kompol dan bertugas di Menpor Kelapadua, Depok. “Ya saya suka kencan dengannya, tapi nggak sering-sering amat,” kata Yuswadi seperti minta dimaklumi.
Dasar Adam lelaki penyabar, dia tidak meledak-ledak mendengar pengakuan spektakuler tersebut. Justru Juswadi diundang ke rumahnya di Kesambi untuk klarifikasi. Mungkin untuk menakut-nakuti suami Yuswati, pedagang solar tersebut datang dengan mengenakan seragam Brimob. Tapi justru di sini dia kena batunya. Sebab di rumah Adam juga sudah didampingi seorang anggota Brimob yang asli dan punya NRP segala.
Uh, ah, uh ah, hanya begitu kata-kata Juswadi yang terpojok. Akibat jawaban yang pating pecotot tersebut, warga yang menyaksikan “sidang” tersebut jadi emosi. Brimob gadungan itu digebuki, baru diserahkan ke Polres Cirebon. “Ya, kalau 20 kali saja ada, Pak...,” kata Juswadi ketka diperiksa petugas. Mukanya bengep, simpang siur tak keruan.
No comments:
Post a Comment