Tuesday, July 29, 2008

Menelateni Janda Kembang


Dasar nggak kuwat drajat (kehormatan), baru 8 bulan jadi Kades sudah pengin poligami. Akibatnya Sarkim, 40, dimanfaatkan pesaingnya dalam pilkada. Baru jalan bareng dengan calon istrinya sudah difitnah selingkuh, bahkan dipaksa mundur. Tapi Sarkim kemudian memilih kenikmatan ketimbang jabatan.

Istri Sarkim, Asmonah, 36, sungguh bangga ketika 8 bulan lalu suaminya terpilih menjadi Kades Rebalas, Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan (Jatim). Selaian dapat sawah bengkok, juga prestisenya terdongkrak naik. Sebagai orang nomer satu di desanya, Sarkim dan istrinya memang akan sangat dihormati warganya. Kalau ada apa-apa diminta memberi sambutan, warga ketemu di jalan selalu menyapa ramah: “Tindak Pak Lurah, tindak Bu Lurah……”

Repotnya, baru 6 bulan jadi Pak Kades, Sarkim suaminya tergoda janda cantik pantat gede. Tanpa sungkan- sungkan dia mohon ijin pada istrinya untuk poligami. Sebetulnya Asmonah tak merelakannya. Tapi karena suami mengancam cerai sedangkan anak sudah 6, dia terjebak pada pilihan sulit. Presis Presiden SBY kini, BBM tak dinaikkan, negara bangkrut. Tapi menaikkan BBM rakyatnya yang bangkrut. “Sebetulnya kalau Cak Sarkim kawin lagi, hatiku juga bangkrut,” kata Ny. Asmonah.

Istri kedua sudah Pak Kades memang sudah siap, bahkan rencananya minggu depan diresmikan. Karenanya, enteng saja Sarkim mengajak si janda ke rumah pamannnya untuk menginap. Nah, bekas lawan politiknya dalam pilkades memanfaatkannya. Dia mengerhkan sejumlah warga, dan Sarkim bersama janda calon istrinya digerebek jam 03.00 dinihari. Malam itu juga Pak Kades diminta mundur dari jabatannya. Meski tak terbukti perzinaan itu, demi ketenangan warga dia mau menandatangani surat pengunduran diri. Soal rencana menikah, jalan terus!

Ketika Pak Kades dikerubuti warga bersama calon istri barunya, sejumlah wanita yang simpati pada Bu Kades ikut mengerubuti uga si janda. Mereka ingin melihat seperti apa sih calon ibu kedua Pak Sarkim ini. Ternyata orangnya biasa-biasa saja, padahal kabarnya, cantik, putih, betis mbunting padi. “Ala, kakinya hanya begitu. Mana yang mbunting padi? Kalau bongkotan pring (pangkal bamboo) sih iya….,” ledek warga.

Urusan kaki sih biasa, tapi “tendangan”-nya, wooo….!

2 comments:

Anonymous said...

gambare sopo bos?200 short time juga gak pa2,ato 500 long?piye bos?

Mimi Anasthetic said...

Best sangat cerita ni.. Buatkan saya nak baca tiap hari..
Tumpang Iklan
Ada tak abang-abang sado kat sini yang nak tambah kesadoan?
"Adik lelaki" makin garang! Grrr...aum..
>>>Besarkan Zakar dan Panjangkan Zakar Semula Jadi! <<<