Wednesday, July 2, 2008

Ketika Istri Erosi Cinta



Cinta Siswanti, 28 tahun, pada suaminya agaknya telah terkena erosi. Meski baru 5 tahun membina rumahtangga, dia sudah tega mengkhianatinya. Katanya pergi ke rumah saudara, tak tahunya malah kencan dengan lelaki lain di rumah kos-kosan. Paling memalukan, Siswanti tertangkap basah Kabul, 30, suaminya ketika dientrog-entrog (digoyang) oleh pacar gelapnya Bajuri, 30 tahun. Kalau sudah begini, bagaimana dia bisa berkelit?

Ini kisah Putri Solo yang haus asmara. Meski Kabul suaminya bisa memenuhi segala kebutuhannya, tapi ketika soal “satu itu” tak terpuaskan, jadi berpaling ke lelaki lain. Memang daikui Siswanti, suaminya lumanyan pinter cari duit. Tapi soal cari daerah sensitif istri, Kabul nol besar. Maka selama 5 tahun hidup bersamanya, Siswanti merasa hambar. Suaminya ternyata lelaki yang tak bisa berbicara banyak dalam soal percaturan ranjang.

Urusan perut bagi Siswanti, cukup penting. Tapi urusan “di bawah perut” juga lebih relefan dan signifikan. Jangankan manusia kelas akar rumput macam dirinya, yang kelas bangsawan macam Ken Dedes saja, tega menghianati Tunggul Ametung suaminya, karena Ken Arok bisa memberi kepuasan hakiki dalam hubungan suami istri. Begitulah jika merunut sejarah Singosari di masa lalu.

Malangnya, Kabul sebagai suami tak bisa memahami aspirasi urusan bawah sang nyonya. Dia pikir, perempuan bila sudah dicukupi materi, akan kuthuk (jinak) di rumah. Karenanya bagi menusia pekerja sibuk macam Kabul, urusan cinta-cintaan antar suami istri itu suatu hal yang kontra produktif. “Kelon kalah penting dengan urusan cari klepon,” begitu tekad lelaki dari Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar ini.

Maka dari itu, setiap pulang kerja pukul 23.00 malam Kabul ya tidur mendengkur, setelah makan malam ala kadarnya. Bahkan ketika istri menyarankan supaya acara makan malam tersebut dilanjutkan dengan “makan bawah”, Kabul menolak. Alasannya capek dan capek, dan besak-besuk saja selalu. Bahkan dia menyarankan pada istrinya, jadi wanita janganlah terlalu agresip.

Akhirnya ya sudah, Siswanti mencari kepuasan di luar. Istri cantik macam dirinya kok ditelantarkan begitu rupa. Padahal kalau mau, lelaki yang mau diajak kencan bersamanya pastilah ombyokan. Maklumlah, ibarat dagangan, wanita model Siswati memang sangat best seler atau laku keras. “Ibarat orang suka lalapan, disodori petai masak nggak disikat?” kata batin Siswanti.

Mulailah Siswanti menebar pesona, dan kemudian nyangkut pada Bajuri, lelaki dari Desa Makamhaji Kecamatan Kartosura Kabupaten Sukoharjo. Disodori “petai” nyempluk-nyempluk (berisi) macam Siswanti bagaimana mau nolak? Maka tawaran kencan untuk pemuas dahaga itu pun dilayani. Di rumah kos-kosannya bini Kabul itu pun digarap hingga tuntas tasss. Bajuri senang, Siswanti: puassss, puasss, puassss!

Akibat pelayanan Bajuri tersebut, Siswanti jadi ketagihan. Beberapa hari lalu dia pamitan suami mau ke rumah saudara. Tapi entah kenapa, Kabul kok tidak percaya begitu saja. Diapun membuntuti. Ee ternyata di jalan dia lalu membonceng motor seorang pria dan dibawa ke Makamhaji dan masuk sebuah rumah kos-kosan. Beberapa saat kemudian, ketika diintip ya ampuuun: istri tercinta tersebut tengah “diengkuk-engkuk” oleh Bajuri.

Hati siapa yang tak terbakar emosi? Maka pintu pun didobrag, dan karena buktinya sudah akurat dan nyata, Siswanti tak bisa mengelak lagi. Dia pun mengaku bahwa sudah sering kelonan dengan Bajuri, dan mau diapakan saja, siaplah! Dengan hati yang pilu, terpaksa Kabul meneruskan skandal ini ke Polres Surakarta.

1 comment:

Pinky said...

Yuk Gabung Bersama Kami Hanya di RoyalQQ

Minimal Deposit Hanya Rp 15.000

RoyalQQ juga membagikan BONUS 0.5% TANPA SYARAT SETIAP HARINYA!

Yuk daftar sekarang juga, rasakan sensasi bermain bersama kami hanya di RoyalQQ

Link : https://goo.gl/dQPyud