Wednesday, April 2, 2008

Setelah Menemani Tidur


Kelewatan betul si Darmin, 40, dari Sleman (DIY) ini. Anak gadis tetangga disuruh nemani tidur putrinya, tapi pada gilirannya Nanik, 17, yang sekel nan cemekel itu malah ditiduri sendiri. Ketika digelandang ke Polres Sleman, enak saja dia bilang: “Siapa orangnya yang tahan Pak, ditinggal bini jadi TKW sampai bertahun-tahun,” ujar Darmin dengan wajah tak berdosa.

Apapapun alasannya, Darmin tak bisa seenaknya mengorbankan gadis tetangga untuk medan penyaluran libidonya. Dia harus mendekam di balik tembok dingin dengan tuduhan perkosaan. Maka para tetangganya di Desa Kalasan Kecamatan Kalasan itu pun geleng-geleng kepala. Pantas saja dia tahan berlama-lama jauh dari istri, karena dia ternate punya perempuan alternatip. Layak, layak (pantesan), kata penduduk.

Nanik memang tetangga dekat dengan Darmin, bahkan dia merupakan teman main putri semata wayangnya, Darsih, 16. Ketika bini masih ada di samping dan bawahnya, tokoh Nanik tak pernah masuk agenda malam Darmin. Soalnya dia masih surplus, setidaknya dalam soal pemenuhan gejolak dan gairah lelaki di kala malam dingin tiba. Istrinya yang setia, akan memenuhi keinginan Darmin kapan saja, di mana saja sambil minum…. Cocacolaaaaa!

Gelombang kehidupan manusia selalu berputar, ekonomi Darmin tak kunjung membaik sejak tahun 2005 lalu. Maka demi stabilitas asap dapur, istrinya terpaksa cari terobosan menjadi TKW di Timur Tengah. Berat sebetulnya baginya, sebab dengan kepergian bini, ada sesuatu yang hilang dalam kehidupannya. “Masak sih, untuk urusan perut, aku harus mengorbankan urusan di bawah perut,” kata batin Darmin.

Enak nggak enak, nyaman atau tidak, demi masa depan Darmin terpaksa mengijinkan istrinya memburu real ke Arab Saudi. Dan nyatanya, sejak bininya jadi TKW, ekonominya mulai membaik. Saban bulan sang istri bisa kirim duit secara ajeg. Darmin dan anaknya bisa lagi makan 3 kali sehari, pakaian utuh dan sawah yang tergadai pun bisa kembali lagi. Darmin tak lagi perlu mengencangkan ikat pinggang.

Namun yang di bawah ikat pinggang bagaimana? Lha ini yang kacau balau. Sejak bininya pergi 6 bulan sebelumnya, Darmin mengalami puso dan peceklik luar binasa. Di kala ada istri, seminggu minimal tiga kali dia masih bisa menjalankan “sunah rosul” secara ajeg dan rutin. Tapi setelahnya, tiap malam dia ngaplo, alias tanpa kegiatan yang signifikan dan relefan. Mendadak suhu udara di Kalasan turun sampai 5 drajat di bawah nol.

Ya kalau laparnya perut sebagaimana jemaah haji Indonesia di Mekah sana, Darmin masih bisa bertahan. Tak ada katering, di Sleman kan banyak warung. Tapi kalau laparnya yang di bawah perut, ya ampuuuuun, bagaimana cara mengantisipasinya? Di kala pusing tujuh keliling ini kemudian Darmin muncul ide gila, setelah mana disponsori oleh setan. “Kan ada tetanggamu yang gadis manis. Gitu aja kok repot….!,” katan setan.

Anak gadis tetangga itu akhirnya masuk agenda pemikiran Darmin. Kok betul juga ya, anaknya cantik, sekel, putih bersih lagi. Dia spontan ingat kedekatannya dengan putrinya, si Darsih. Bagaimana jika anak tetangga yang bernama Nanik tersebut disuruh menamani tidur putrinya saja. Dan ketika wacana itu disampaikan ke putrinya, Darsih mau dan ternyata Nanik pun tak keberatan, asalkan insidentil saja.

Nanik pun mulai suka tidur di rumah Darmin, menemani Darsih. Seminggu dua minggu, situasi mantap terkendali. Tapi pada minggu ketiga, lelaki kesepian itu tak bisa lagi menyimpan gejolak nafsunya. Gadis yang baru tidur itu langsung ditindih dan digerayangi. Awalnya berontak, tapi karena diancam akhirnya Nanik bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Darmin.

Kejadian itu membuat Darmin ketagihan, sehingga lain kali diulang-ulang. Rupanya Nanik sendiri keenakan, sehingga kini dia bisa melayani dengan rileks. Tapi pada beberapa hari lalu, di saat gadis itu “melayani” lelaki tetangganya, kepergok ibunya sendiri. Tentu saja urusan jadi panjang. Darmin dilaporkan ke polisi Polsek Kalasan, dengan tuduhan perkosaan. Padahal kejadiannya sudah berulangkali.

No comments: