Tuesday, July 29, 2008

Bahenol Bos.....


Tambah umur bukannya sadar, tapi malah tambah rusak, itulah mbah Munadi, 65, dari Probolinggo (Jatim). Tak tahan menduda, janda kembang tetangga sendiri ditelateni. Empat kali berbuat, gagal melulu. Namun saat “sukses” di lima kalinya, ketahuan keluarga Denok, 20. Urusan pun melebar ke polisi.

Andaikan bisa memilih, semua ingin jadi janda atau duda pada usia 80 tahunan, ketika onderdil di tubuh tak begitu aktif. Tapi karena umur itu milik Tuhan, banyak juga yang baru pengantin baru sudah ditarik dari peredaran. Seperti Denok dari Desa Wonorejo Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo ini contohnya, baru seminggu jadi “raja sehari” mendadak suami meninggal akibat kecelakaan. Praktis dia langsung menyandang status janda kembang, atau mungkin malah masih utuh buntelan plastik.

Kondisi Denok yang demikian menyebabkan sejumlah kumbang kampung berusaha mendekatinya lagi. Siapa tahu bisa menjadi suami pengganti. Apa lagi wajah dan bodi Denok cukup lumayan, sehingga kontestannya cukup banyak. Mereka berlomba mendekati sijanda, menjual program untuk bisa lulus ferifikasi dan selanjutnya ikut dalam pencoblosan. “Jadi istriku, 100 persen amplop gaji kuserahkan padamu,” begitu kata kampanye seorang peminat janda Denok.

Kok begitu sih janji-janji kampanyenya? Lha memang iya. Soalnya memang banyak lelaki yang tidak mempercayai istri sebagai bendahara keluarga. Kaum wanita hanya dianggap sebagai bendahalal untuk terbang ke “surga”. Maka jangan heran, banyak kaum lelaki yang menjatah istrinya tiap pagi, bahkan banyak pula kaum istri yang tak tahu ujud amplop gaji suami, termasuk berapa isinya setiap bulan. Yang begini ini, orang Jawa bilang: wanita tahunya ndengak dan dicemplak!

Untuk Denok, kampanye lelaki model begitu sama sekali tak pernah diambil peduli. Orang ketika berharap dapat, memang janjinya muluk-muluk seperti penguasa. Tapi setelah berkuasa di Merdeka Utara, memenuhi janji anggaran pendidikan 20 persen dari APBN sebagaimana diamanatkan undang-undang, susahnya luar biasa. Akibatnya biaya pendidikan jadi semakin mahal, hanya yang kaya saja yang bisa sekolah. Rasanya kembali kita seperti di jaman Belanda saja.

Lucu memang si Denok ini. Sementara yang muda dan penuh cinta ditepiskan, dia malah membuka hati pada seorang kakek, tetangga sendiri, Mbah Munadi. Entah dukun mana yang dipinta sraya (dimintai tolong), sehingga dia malah memberi peluang pada lelaki yang lebih pantas jadi bapaknya tersebut. Ketika rumahnya sepi, lalu Mbah Kakung menyelinap ke rumahnya, dia membiarkan saja ulah si duda dengan segala tindakannya.

Ironis memang, tapi itu kenyataan. Mbah Munadi yang duda 10 tahun lamanya, malah dapat peluang emas setelah sekian tahun “berpuasa”. Maklum, sebetulnya sudah lama dia ingin kembali berumahtangga, tapi tak ada juga yang mau terhadap dirinya. Padahal Ketua MPR Hidayat Nurwahid, baru sehari menduda sudah dapat tawaran yang cantik dan mulus. “Makanya mbah, jadi ketua MPR dulu, jangan bisanya hanya duduk duduk di emper (teras rumah),” kata hati nurani Mbah Munadi.

Hari-hari Mbah Munadi memang selalu indah belakangan ini. Setiap situasi mantap terkendali, dia berusaha menyatroni Denok. Makin beruntung lagi, ternyata kondisi si janda memang betul-betul kembang, dalam arti masih asli buntelan plastik. Buktinya, sudah berulang kali dia mencoba menyetubuhinya, tetapi selalu gagal melulu. Bahkan yang selalu terjadi, Mbah Kakung ini malah terkena penyakit edi tansil alias ejakulasi dini tanpa hasi.

Apes saja nasib Mbah Munadi. Ketika dia berhasil menodai Denok pada gebrakan ke-5 kalinya, eh ketahuan oleh kakak si janda. Keruan saja aksi mesum si kakek jadi bikin heboh. Hari itu juga Mbah Munadi diseret ke Mapolres Probolinggo. Dalam pemeriksaan dia mengakui, selalu memberi uang Rp 5.000,- setiap kencan. Ketika ditanya polisi kenapa baru berhasil pada aksi yang ke lima kalinya, jawab Mbah Munadi enteng saja. “Nggih kula oser-oseri lenga klentik (ya saya olesi minyak goreng) Pak,” kata si kakek dengan gigi giginya yang mulai ompong.

Terus bagaimana Mbah? Mak nyussss?

1 comment:

anita hendrayanti said...

lech...tuch cenya?


call me byar q bs ML ma dy



085711124361