Tercatat dalam kisah perwayangan, bahwa Prabu Darmakasuma merupakan sosok paling sabar. Ketika jiwanya diminta untuk tumbal negara tetangga, dia menyerahkan saja. Begitu pula sewaktu raja dari negeri jiran bermaksud pinjam pusaka Jamus Kalimasada, raja Amarta ini tak pernah menolak. Bila niat-niat aneh itu tak sampai terlaksana, itu karena dihalang-halangi oleh adik-adiknya termasuk Prabu Kresna konsultan politik dari negeri Dwarawati.
Itu ternyata masih kalah dengan Sodik, seorang tukang becak dari Pasar Babakan Tangerang. Bila Prabu Puntadewa hanya menyangkut dokumen negara dan nyawa, Sodik justru soal istri yang notabene “kendaraan” pribadi. Ketika tahu bininya diselingkuhi Darmin situkang sayur, dia masih bisa meredam amarahnya. Darmin hanya diklarifikasi, benarkah aksi selingkuh itu sudah sampai pada persetubuhan? Saat Darmin mengangguk, Sodik cuma bilang: “Kalau gitu nikahi saja Marlina, daripada kalian selingkuh melulu.”
Kurang apa coba, kesabaran Sodik? Meski hanya tukang becak yang kerjanya nggenjot becak ke sana kemari, dia tak marah ketika bininya “digenjot” orang. Dia justru memfasilitasi, akan segera menceraikan istrinya, untuk segera bisa dinikahi oleh Darmin. Andaikan sebuah mobil begitu, STNK dan BPKB segera diserahkan dan silakan baliknama. Agaknya Sodik punya prinsip, barang sudah cacat mendingan diamputasi saja jangan dipelihara.
Agaknya Darmin memang lelaki tak tahu berterima kasih. Sudah diberi fasilitas demikian enak dan mengasyikkan, tak juga diambil. Maksudnya, dia tak segera mempersiapkan diri untuk menikahi Marlina bini Sodik. Yang terjadi kemudian, menjadi suami Marlina tidak mau, tapi menyetubuhi sembarang waktu sebuah rutinitas. Lalu tukang sayur cap apa model begini ini. “Awas kamu ya, bakal tak bunuh kamu,” ancam Sodik ikut-ikutan model Kadir Srimulat.
Hubungan asmara haraman wa asyikan ini memang terjadi sudah lumayan lama. Kenapa Marlina jadi tertarik pada Darmin yang tukang sayur di Pasar Babakan? Memang banyak kelebihan yang dimiliki dia. Di samping usia lebih muda, Darmin juga secara ekonomi lebih mapan. Sedangkan Sodik yang resmi suami sendiri, ekonomi sehari-hari selalu sungsang sumbel. Lalu berlakulah ungkapan lama: tukang becak memang hanya banyak genjotannya, bukan duitnya.
Secara pisik Marlina memang cukup menarik, hampir seperti Leny Marlina bintang film tahun 1970-an. Sebagai lelaki normal Darmin sangat bernafsu setiap melihat bini Sadik itu belanja kepadanya. Dengan rayuan mautnya, dia mencoba mendekati. Ternyata dengan sejumlah uang ternyata Marlina pasrah srah, seperti lagu: Seringgit si dua kupang, satu ringgit dibuka kutang, dua ringgit tidur telentang, sepuluh ringgit ranjang bergoyang…..!
Aksi mesum Marlina – Darmin lama-lama ketahuan Sodik. Dengan penuh kesabaran tukang becak itu hanya menyarankan menikah saja daripada terus berzina. Ternyata Darmin tak menggubris, tapi mengeloni bini Sodik jalan terus. Akhirnya habis sudah kesabarannya. Beberapa hari lalu Darmin dicarinya, begitu ketemu langsung tangan kanannya ditebas golok hingga putus. Saat korban hendak menangkis, kembali jari jemarinya terlepas. Sementara Darmin dilarikan ke rumahsakit, Sodik diamankan ke Mapolsek Tangerang.
Yang “ngamankan” Marlina lalu siapa?
No comments:
Post a Comment