Tuesday, March 11, 2008

Nafsu Besar Kakak Ipar

Resiko tinggal bersama kakak ipar yang celamitan ya seperti nasib Mira, 20 tahun, dari Tangerang ini. Di saat kakak kandungnya kerja di kantor, dia malah “dikerjai” kakak iparnya. Tapi nikmat kilat yang dirasakan Kodri, 35 tahun, berbuntut panjang. Selain dilaporkan polisi, dia disambut pentungan warga ketika dua minggu kemudian kembali ke rumah. Sebab penduduk kesal sekali. Gara-gara ulah dia si istri hampir bunuh diri.

Ini kisah lelaki yang tak bisa memelihara kemaluannya di muka bumi. Setiap melihat wanita cantik, pendulum Kodri langsung theng.., dan otaknya mendadak ngeres. Dia lalu membayangkan betapa asyiknya bisa menggauli si jelita tersebut. Tapi karena hasrat seperti itu tak mungkin serta merta bisa dilaksanakan, praktis yang jadi tiban bini di rumah. Baru saja tiba dia sudah mah, mah, seperti mendadak kena penyakit maag.

Nabi pun bersabda bahwa memerangi musuh tak seberat memerangi hawa nafsu. Kodri juga pernah mendengar itu. Tapi ketika adik iparnya yang cantik dan seksi selalu terhidang di pelupuk matanya, dia jadi lupa akan peringatan Quran dan hadist Nabi. Maklum, Mira, adik iparnya itu selalu ngglibet di sekitarnya, karena memang dia tinggal bersama Kodri sejak sebulan lalu. “Sebelum dapat kerja, biar dia bantu-bantu istrimu di rumah,” begitu pesan mertua Kodri saat menitipkan Mira.

Dari kata-kata mertuanya, secara langsung mengandung pesan atau amanat agar menjaga baik-baik si adik ipar. Namun bagi Kodri yang sudah kesengsem sejak pandangan pertama, jadi lupa akan itu semua. Dia bukan berpikir bagaimana idealnya menjadi seorang pelindung, tapi justru berfikir bagaimana idealnya membawa adik ipar masuk ke dalam sarung.

Untuk ukuran mata dan selera Kodri, Mira yang dari Banten ini memang lumayan cantik. Dibanding dengan istrinya, tak jauh beda, sama-sama putih bersih, sama-sama berbetis mbunting padi. Bedanya hanyalah, Mira masih mudan dan istrinya sudah tua. Ibarat mobil, adik ipar masih menunjuk angka nol pada spedometernya, sedangkan istri di rumah sudah 80.000 Km lebih sehingga sudah hampir ganti timing belt-nya.

Akan halnya si Mira, sama sekali tak pernah tahu akan niat jahat kakak iparnya. Maka selama tinggal bersama kakaknya di Karawaci Tangerang Kota, dia tenang-tenang saja manakala tinggal sendirian di rumah. Dia bekerja semampunya membantu urusan dapur kakaknya, dari mencuci, ngepel sampai menyeterika. “Nanti kalau ada lowongan di kantor, kamu pasti kuajak,” kata Kodri yang demikian membuat Mira makin tenang.

Tetapi Mira tak tahu bahwa suami kakaknya itu tak lebih musang berbulu ayam. Ini baru diketahui beberapa waktu lalu, ketika dia sedang ngepel tahu-tahu Kodri mencolek pantatnya. Lain hari, dia berusaha mencium tangannya. Bahkan pernah pula merayu-rayu dengan mengatakan: kamu cantik seperti artis Christi Jusung, deh! Pernah Mira hendak mengadu pada kakaknya, tapi Kodri buru-buru minta maaf dan menyatakan khilaf.

Ipar cap apapun pasti luluh dengan ucapan itu, karena Mira juga tak mau pengaduannya justru menghancurkan rumahtangga sang kakak. Tapi agaknya kekhilafaan Kodri hanya basa-basi. Buktinya, saat di rumah sepi dia malah mengajak Mira nonton kaset VCD porno. Meski si ipar menutup mata dan melengos, Kodri memaksakan juga, bahkan kemudian Mira dibopong ke kamar dan dinodai gusrak, gusrak!

Kesabaran Mira habis. Sewaktu kakaknya pulang dia langsung mengadu. Istri Kodri yang tak tahan mendengar kelakuan suami yang memalukan berusaha bunuh diri, untung bisa dicegah. Akan halnya Kodri, sejak diadukan pada istrinya dia langsung menghilang dari rumah, persis koruptor kabur ke Singapura. “Kalau nggak kabur, udah gua jadikan perkedel tuh Kodri,” ancam warga.

Agaknya Kodri tak betah juga lama-lama meninggalkan istri. Setelah dua minggu menghilang, dia kembali ke rumah dalam rangka pengin “nyetrom” bini, ngkali. Tapi penduduk tak peduli soal itu. Begitu kakak ipar celamitan tersebut muncul batang hidungnya, langsung warga menyerbu dan memukulinya. Dalam kondisi babak belur baru Kodri diserahkan ke Polres Tangerang.

Hanya memburu nikmat sesaat, Kodri akan menderita berkepanjangan.

No comments: