Thursday, March 27, 2008

Bandot Kepala Hitam


Agaknya Mulyana, 44, lelaki tak pernah punya rasa jera. Dipecat dari Polri karena urusan perempuan, tapi itu tak membuatnya kapok. Terus saja dia berjuwang urusan seputar paha. Bini sudah dua Mulyana belum juga puas. Sejumlah anak tirinya mau dinodai, tapi hanya si Fitri, 17, yang termehek-mehek diperkosa hingga 3 kali. Benar-benar kambing bandot kepala hitam dia!

Tak diketahui pasti, apa penyebabnya lelaki dari Kalideres Jakarta Barat ini jadi gila wanita. Padahal pembawaan sehari-harinya cukup kalem. Tapi nggak tahunya, di balik kekalemannya tersebut dia sesungguhnya lelaki bermental serigala. Setiap melihat perempuan cantik, bawaannya mau main terkam saja. Mulyana memang selalu haus akan daging mentah!

Istri Mulyana lebih dari satu, kalau tak mau disebut dua! Ini diperolehnya ketika dia masih aktif jadi anggota Polri dan berdinas di Mabes.Tapi meski sudah punya dua kendaraan, dia belum juga kenyang jadi jago pacaran. Ditambah kasus lain, akhirnya Mulyana kena tindakan drastis, dipecat dari dinas Polri. Uniknya, kepada keluarga dan tetangganya tak pernah mengaku statusnya kini. Tiap hari dia masih petentang-petenteng berbaju polisi, meski kantornya di Polres Entah Berentah.

Kalau soal kedinasan bisa berhenti, soal “kehangatan” wanita dia tak pernah mau berhenti. Ketika masih berdinas dia bisa membeli wanita siapa saja suka, kini setelah tak punya duit Mulyana berburu sekenanya. Sejumlah anak tiri yang selama ini ikut padanya, selalu menjadi target operasinya. Memang istri keduanya yang bernama Yayuk, 40, ini memiliki tiga gadis beranjak dewasa. Mulus-mulus lagi.

Anak tiri pertamanya, pernah didekati dalam rangka mau ditelateni. Tapi karena tahu gelagat, dia menyingkir, menjauhi ibu dan bapak tirinya dari kampung Rawalele. Dia takut jadi korban “lele dumbo” yang bernama Mulyana ini. “Orangnya sih nggak seberapa, tapi “sungut” dan patilannya itu lho,” gumam si anak tiri sebelum mengungsi.

Hal itu tak membuat Mulyana berkaca diri. Lolos anak tiri pertama, kan masih ada dua stok lagi. Untuk kedua kalinya si lele dumbo ini mencoba menggerayangi anak tiri yang kedua. Lagi-lagi si anak tiri bisa berkelit, dan dia menyusul kakaknya, minggat dari rumah. Benar-benar bekas polisi ini jadi hama di rumah sendiri, cuma hama satu ini tahan fumigasi dan pengasapan.

Malangnya nasib diderita oleh anak tiri ketiga yang bernama Fitri. Lantaran kedua kakaknya tak pernah cerita tentang “bahaya udara” di rumah, dia tenang saja ketika di rumah hanya berdua-dua saja dengan ayah tirinya. Padahal sikap ini sama saja Fitri menghitung hari menuju kematian. Gadis bungsu ini memang belum kenal siapa “lele dumbo” bernama Mulyana itu.

Apa yang dikhawatirkan para anak tiri itu akhirnya benar-benar menimpa Fitri. Saat dia tidur sendirian di rumah, tahu-tahu ditindih oleh ayah tirinya, sementara tangan kasarnya mulai menyusup ke mana-mana. Sewaktu Fitri bilang: jangan begitu Pak, jangan begitu Pak, Mulyana menghardik galak. “Jangan begitu itu bumbunya apa? Ayo manut saja, bapak sayang kamu…,” kata Mulyana.

Nona manis yang sesungguhnya anak tiri itu terus mencoba berontak. Tapi Mulyana memang lebih kuat. Dengan ancaman mau dibunuh kalau tak menurut, terpaksa Fitri tak berkuti. Dia bertekuk lutut dan berbuka paha untuk ayah tirinya yang bermental serigala. Dan Mulyana pun melepaskan nafsyunya secara biadab: gusrak, gusrak, gusss…raakkk, Lalu ngorok ngggrrgg, nggergh….!

Itu tak berlangsung hanya sekali itu. Lain waktu ketika situasinya demikian mantap terkendali, kembali Mulyana menelateni si anak tiri. Setiap rumah sepi, Fitri dijadikan menu “sarapan kedua”. Maka hanya dalam tempo sebulan, sudah tiga kali gadis malang itu dilanggar kehormatannya. “Awas, kalau kamu cerita pada siapa-siapa,” ancam Mulyana setiap usai berbuat.

Setakut-takutnya Fitri akan ancaman, jika selalu jadi sasaran patilan si lele dumbo, akhirnya timbul pula keberaniannya. Beberapa hari lalu dia nekad bercerita pada Yayuk ibunya. Ibunya pun terkaget-kaget, sehingga ibu dan anak ini lalu mendatangi Polsek Kalideres minta agar Mulyana segera dibekuk dan dikandangi. Maklum patilan lele dumbo satu ini sangat mengerikan!

No comments: